Bagi anda yang terkena banjir dan saat ini airnya sudah surut,
membersihkan dan memperbaiki bagian-bagian rumah mungkin menjadi urutan
pertama dalam daftar "thing to do". Ada macam-macam kerusakan yang
mungkin anda alami akibat air kotor yang masuk dan menggenang di dalam
rumah selama berhari-hari. Selanjutnya akan dibahas beberapa masalah
umum yang dialami korban banjir, semoga bermanfaat.
Penanganan untuk Nat (Sambungan antar ubin lantai)
Ketika air diluar rumah sudah tinggi, ia akan masuk ke dalam rumah
melalui semua celah yang ada, mulai dari yang posisinya paling rendah,
yaitu celah di bagian bawah pintu, drainase kamar mandi, dan satu lagi
yang mungki tidak anda pikirkan, yaitu nat. Ya, air akan masuk ke dalam
rumah melaui nat ubin lantai.
Hal ini adalah hal yang wajar, bukan karena kesalahan pemasangan nat.
Air bisa masuk ke dalam rumah melalui nat karena nat itu sendiri terbuat
dari material berbasis semen yang memang memiliki pori-pori (bersifat
porous). air yang berada di bawah ubin dan seolah terperangkap karena
tidak bisa lagi lari ke kiri dan ke kanan, akan menekan dengan kuat ke
arah atas, sehingga keluar dari pori-pori nat.
Ada beberapa masalah yang kemudian timbul setelah lantai terendam air. Inilah beberapa masalah dan solusinya.
1. Ubin Kopong
Karena terendam, ubin tidak lagi merekat pada landasannya (sekalipun
posisinya masih di tempatnya). Disebut kopong, karena bila ubin diketuk,
akan menimbulkan suara yang nyaring. Ubin dalam kondisi ini beresiko
popping (terangkat dan terlepas sendiri). Bila sampai popping, biasanya
keramik akan pecah.
Solusi :
Untuk menghindari keramik terangkat
dengan sendirinya sehingga pecah, lebih baik keramik kita lepaskan
secara sengaja, dan kemudian ditempelkan kembali. Gunakan perekat ubin
untuk memasangnya kembali. Salah satu produk perekat ubin yang ada di
pasaran adalah AM-42 (untuk area kering)
2. Air terus keluar dari nat
Biasanya, apabila lantai ubin pernah terendam air selama beberapa waktu,
setelahnya, aiar akan terus keluar melalui nat. Hal ini bisa terus
terjadi sampai berbulan-bulan setelah banjir.
Solusi :
Biarkan air terus keluar sampai habis,
jangan buru-buru mengganti nat. Apabila air di bawah ubin masih ada,
anda mengganti nat pun, air akan terus keluar. Setelah air berhenti
keluar, baru anda putuskan apakah perlu mengganti nat atau tidak.
3. Nat kotor
Bila nat terendam banjir, tentunya ia akan menjadi kotor, berwarna kehitam-hitaman, dan mungkin juga berlumpur.
Solusi :
Bersihkan dengan sikat dan cairan
sabun. Ingat, hati-hati memilih pembersih keramik yang tersedia di
pasaran, karena beberapa diantaranya bersifat menghilangkan lapisan
teratas keramik, yang justru membuatnya jadi mudah dihinggapi kotoran.
Apabila sabun tidak sanggup membersihkan nat, mungkin bisa
dipertimbangkan untuk menggantinya. Caranya adalah dengan mengerok nat
lama dan mengaplikasikan nat baru.
4. Cat Dinding Mengelupas
Masalah yang menimpa dinding yang terendam banjir adalah kotor, cat
mengelupas, atau lembab. Sebenarnya penanganan masalah dinding karena
banjir cukup mudah karena penyebabbnya sudah diketahui. Yang sulit
justru masalah yang tidak diketahui penyebabnya, misalnya dinding rembes
tapi sumber bocornya tidak ditemukan.Untuk dinding yang sempat
terendam, biarkan sampai kering terlebih dahulu (waktu yang dibutuhkan
tergantung pada arah datang sinar matahari, cuaca dan sirkulasi udara).
Setelah dinding benar-benar kering, bila cat mengelupas, keroklah cat
lama lalu amplas, dan aplikasikan cat baru.
5. Kayu : Pintu, Jendela, Furniture
Kayu yang terendam air, biasanya strukturnya akan rusak dan bentuknya
mengembang. Setelah kering, kayu akan menyusut kembali dan sambungan
kayu bisa jadi longgar, kayu jadi melengkung, atau retak. Bila kayu
tersebut adalah kayu solid, umumnya masih bisa diperbaiki. Tapi bila
kayunya olahan (seperti particleboard, MDF, multipleks) dengan pelapis
(seperti veneer, paper, tacon) agaknya sulit diperbaiki. Pelapis yang
dipasang pada kayu olahan menggunakan perekat, biasanya juga akan lepas
bila terendam air.Bila daun pintu sudah terlanjur mengembang atau
melengkung sehingga menjadi sulit ditutup, solusinya adalah dengan
menyerut sampai ukurannya pas kembali dengan kusennya.
Inilah beberapa tip untuk furniture yang terendam banjir.
1.Bersihkan furniture dengan sikat dan air bersih untuk menghilangkan Lumpur yang menempel.
2.Letakkan furniture ditempat
yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. Jangan menjemurnya di
bawah sinar matahari langsung karena bisa membuat kayu jadi melengkung.
Untuk mempercepat pengeringan, anda bisa menggunakan kipas angin.
3.Untuk lemari berlaci, jangan
melepas dengan paksa jika laci atau pintunya sulit dibuka karena kayunya
mengembang. Bersihkan dahulu Lumpur dan kotorannya dengan cara
menyemprotkan air dengan tekanan cukup. Setelah itu keringkan, baru
cobalah untuk membuka laci-lacinya dengan perlahan.
4.Bila furniture lembab,
kadang-kadang timbul bercak putih atau berkabut pada lapisan catnya.
Cobalah keringkan furniture tersebut dengan cara seperti atas. Jika
setelah kering bercak putih/kabut masih ada, gosoklah dengan kain yang
dibasahi terpentin atau larutan ammonia 50% (ammonia : air = 1 : 1).
Segera lap lagi hingga kering, kemudian lap lagi dengan wax atau bahan
pengkilap mebel. Jika noda tetap ada, terpaksa lapisan cat lama harus
dikerok dengan bantuan paint remover, baru kemudian dilakukan pengecatan
ulang.
Mungkin kayu di rumah anda, walau terkena air, tidak sampai rusak. Tapi
kondisi rumah yang lembab, bias menyebabkan kayu berjamur, karena jamur
dapat terus tumbuh jika kelembaban kayulebih dari 20%. Bila kayu sampai
berjamur, anda perlu menggunakan bahan antijamur (seperti Propan
Fungicidal Wash) untuk menghilangkannya.
Saatnya Ganti Jok Sofa
Membersihkan sofa yang habis terendam banjir bukan main susahnya. Selain
noda lumpurnya tak mau hilang, bagian dalam sofa pun tak dijamin kering
sempurna. Jika ingin sofa kembali ke wujudny semula, manfaatkan saja
jasa reparasi sofa yang kini banyak ditawarkan.
Biasanya bagian yang dipertahankan dari sebuah sofa “rusak” adalah kayu
atau pegas (jika ada)yang terpasang di bagian dalam sebagai rangka sofa.
Lapisan kain dan busa akan dibuang karena tidak lagi dapat dimafaatkan.
Para penyedia jasa ini menghitung biaya reparasi berdasarkan jumlah
dudukan sofa, karena masing-masing set sofa memiliki jumlah dudukan yang
berbeda. Biaya akan bervariasi tergantung jenis kain dan model sofa.
Nyalakan Listrik dengan Aman
Salah satu kekhawatiran terbesar saat banjir adalah soal listrik. Sering
terjadi saat banjir dating, orang panic dan lupa memutus aliran listrik
yang masih tersambung. Padahal air yang menggenangi area tersebut akan
menjadi konduktor alias penghantar aliran listrik. Akibatnya sangat
berbahaya, listrik bisa menyengat. Setelah air surut pun, orang masih
harus super hati-hati memperlakukan listrik. Aliran listrik yang diputus
ketika banjir, tidak boleh langsung dinyalakan. Beberapa tip aman
menyalakan listrik pasca banjir.
1.Lepaskan semua peralatan listrik dari stop kontak untuk menjaga alat dari kerusakan.
2.Pastikan semua MCB (sikring), baik yang dari PLN maupun yang mengatur
listrik ke dalam rumah, dalam keadaan turun (posisi off).
3.Bersihkan dan keringkan semua alat listrik seperti stop kontak dan
saklar yang sempat terendam banjir. Caranya , lepaskan alat tersebut
dari dinding, lap sampai semua komponennya kering. Balik-balikkan alat
untuk melihat apakah masih ada air yang tersimpan di bagian dalammnya.
Lepaskan juga fitting lampu, keringkan bagian dalamnya, baru kemudian
lampu bias dipasang kembali.
4.Sebaiknya, segera lakukan pemeriksaan instalasi oleh ahli yang
mempunyai sertifikat. Langkah ini diperlukan untuk melihat kerusakan
yang mungkin terjadi pada system kelistrikan rumah.
5.Setelah semua dianggap aman, naikkan MCB dari PLN (posisi On).
Kemudian naikkan MCB lainnya satu per satu. Nyalakan juga lampu satu per
satu. Pengecekan ini harus dilakukan satu per satu agar bila ada yang
masih tidak menyala, dapat dideteksi dengan tepat dimana kerusakan itu
terjadi.
6.Apabila MCB masih tidak bias dinaikkan, hubungi ahli instalasi
listrik. Kemungkinan ini karena masih ada kerusakan. KWH meter yang
kemasukan air juga dapat menjadi sumber kegagalan ini.
Kasur Pegas Terendam Banjir
Perabot berat tak banyak yang sempat diselamatkan ketika banjir melanda.
Barang-barang seperti meja, lemari dan tempat tidur biasanya
dipasrahkan terendam banjir. Perabot dari kayu ada kemungkinan dapat
diperbaiki finishing-nya agar dapat digunakan kembali. Tetapi kasur
pegas atau springbed yang berlapis-lapis butuh penanganan khusus.
Khusus pasca banjir ini, beberapa produsen kasur pegas menawarkan jasa
perbaikan gratis kepada pelanggannya. Tanpa melihat merek, tersedia juga
jasa perbaikan kasur pegas. Umumnya springbed yang terendam banjir
umumnya hanya dapat dipertahankan pegasnya saja. Jika dilengkapi dengan
sandaran kepala, yang dipertahankan juga kayu di dalamnya saja.
Sedangkan busa, kain, dan lapisan lain tidak bias dipakai lagi.
Pompa Air ikut Macet
Peralatan rumah yang sering rusak saat banjir adalah pompa air. Umumnya
masalah yang berkaitan dengan pompa air pasca banjir ada dua macam.
1.Pompa Mati
Masalah yang kerap terjadi ini disebabkan karena saat air mulai
menggenang, pompa masih dalam keadaan menyala. Orang sering tidak
menyadari air sudah mencapai mesin pompa, apalagi bila rumah pompa
letaknya lebih rendah daripada jalan. Jika pompa kemasukan air, akan
terjadi korsleting yang membakar kumparan dynamo mesin.
Untuk memperbaikinya, kumparan harus dibongkar. Bagian yang terbakar
diganti dan disambung kawat tembaga baru. Untuk jasa pembongkaran dan
perbaikan dibituhkan biaya sekitar Rp. 50.000,-. Pada kondisi yang
parah, kumparan harus digulung ulang dan dikenakan biaya gulung sekitar
Rp. 150.000,-
2.Air dari pompa keruh
Sebenarnya kondisi ini bias disebabkan oleh kondisi air tanahnya yang
tercemar limpahan banjir atau karena pompanya kemasukkan Lumpur. Pompa
yang mengeluarkan air keruh pasca banjir dapat dibuka dan dibersihkan
bagian-bagiannya.
0 komentar:
Post a Comment