Thursday, January 10, 2013


Bagi anda yang terkena banjir dan saat ini airnya sudah surut, membersihkan dan memperbaiki bagian-bagian rumah mungkin menjadi urutan pertama dalam daftar "thing to do". Ada macam-macam kerusakan yang mungkin anda alami akibat air kotor yang masuk dan menggenang di dalam rumah selama berhari-hari. Selanjutnya akan dibahas beberapa masalah umum yang dialami korban banjir, semoga bermanfaat.

Penanganan untuk Nat (Sambungan antar ubin lantai)


Ketika air diluar rumah sudah tinggi, ia akan masuk ke dalam rumah melalui semua celah yang ada, mulai dari yang posisinya paling rendah, yaitu celah di bagian bawah pintu, drainase kamar mandi, dan satu lagi yang mungki tidak anda pikirkan, yaitu nat. Ya, air akan masuk ke dalam rumah melaui nat ubin lantai.
Hal ini adalah hal yang wajar, bukan karena kesalahan pemasangan nat. Air bisa masuk ke dalam rumah melalui nat karena nat itu sendiri terbuat dari material berbasis semen yang memang memiliki pori-pori (bersifat porous). air yang berada di bawah ubin dan seolah terperangkap karena tidak bisa lagi lari ke kiri dan ke kanan, akan menekan dengan kuat ke arah atas, sehingga keluar dari pori-pori nat.

Ada beberapa masalah yang kemudian timbul setelah lantai terendam air. Inilah beberapa masalah dan solusinya.

1. Ubin Kopong
Karena terendam, ubin tidak lagi merekat pada landasannya (sekalipun posisinya masih di tempatnya). Disebut kopong, karena bila ubin diketuk, akan menimbulkan suara yang nyaring. Ubin dalam kondisi ini beresiko popping (terangkat dan terlepas sendiri). Bila sampai popping, biasanya keramik akan pecah.

Solusi :
Untuk menghindari keramik terangkat dengan sendirinya sehingga pecah, lebih baik keramik kita lepaskan secara sengaja, dan kemudian ditempelkan kembali. Gunakan perekat ubin untuk memasangnya kembali. Salah satu produk perekat ubin yang ada di pasaran adalah AM-42 (untuk area kering)
2. Air terus keluar dari nat
Biasanya, apabila lantai ubin pernah terendam air selama beberapa waktu, setelahnya, aiar akan terus keluar melalui nat. Hal ini bisa terus terjadi sampai berbulan-bulan setelah banjir.
Solusi :
Biarkan air terus keluar sampai habis, jangan buru-buru mengganti nat. Apabila air di bawah ubin masih ada, anda mengganti nat pun, air akan terus keluar. Setelah air berhenti keluar, baru anda putuskan apakah perlu mengganti nat atau tidak.

3. Nat kotor


Bila nat terendam banjir, tentunya ia akan menjadi kotor, berwarna kehitam-hitaman, dan mungkin juga berlumpur.
Solusi :
Bersihkan dengan sikat dan cairan sabun. Ingat, hati-hati memilih pembersih keramik yang tersedia di pasaran, karena beberapa diantaranya bersifat menghilangkan lapisan teratas keramik, yang justru membuatnya jadi mudah dihinggapi kotoran.
Apabila sabun tidak sanggup membersihkan nat, mungkin bisa dipertimbangkan untuk menggantinya. Caranya adalah dengan mengerok nat lama dan mengaplikasikan nat baru.


4. Cat Dinding Mengelupas


Masalah yang menimpa dinding yang terendam banjir adalah kotor, cat mengelupas, atau lembab. Sebenarnya penanganan masalah dinding karena banjir cukup mudah karena penyebabbnya sudah diketahui. Yang sulit justru masalah yang tidak diketahui penyebabnya, misalnya dinding rembes tapi sumber bocornya tidak ditemukan.Untuk dinding yang sempat terendam, biarkan sampai kering terlebih dahulu (waktu yang dibutuhkan tergantung pada arah datang sinar matahari, cuaca dan sirkulasi udara). Setelah dinding benar-benar kering, bila cat mengelupas, keroklah cat lama lalu amplas, dan aplikasikan cat baru.


5. Kayu : Pintu, Jendela, Furniture
Kayu yang terendam air, biasanya strukturnya akan rusak dan bentuknya mengembang. Setelah kering, kayu akan menyusut kembali dan sambungan kayu bisa jadi longgar, kayu jadi melengkung, atau retak. Bila kayu tersebut adalah kayu solid, umumnya masih bisa diperbaiki. Tapi bila kayunya olahan (seperti particleboard, MDF, multipleks) dengan pelapis (seperti veneer, paper, tacon) agaknya sulit diperbaiki. Pelapis yang dipasang pada kayu olahan menggunakan perekat, biasanya juga akan lepas bila terendam air.Bila daun pintu sudah terlanjur mengembang atau melengkung sehingga menjadi sulit ditutup, solusinya adalah dengan menyerut sampai ukurannya pas kembali dengan kusennya.

Inilah beberapa tip untuk furniture yang terendam banjir.

1.Bersihkan furniture dengan sikat dan air bersih untuk menghilangkan Lumpur yang menempel.
2.Letakkan furniture ditempat yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. Jangan menjemurnya di bawah sinar matahari langsung karena bisa membuat kayu jadi melengkung. Untuk mempercepat pengeringan, anda bisa menggunakan kipas angin.
3.Untuk lemari berlaci, jangan melepas dengan paksa jika laci atau pintunya sulit dibuka karena kayunya mengembang. Bersihkan dahulu Lumpur dan kotorannya dengan cara menyemprotkan air dengan tekanan cukup. Setelah itu keringkan, baru cobalah untuk membuka laci-lacinya dengan perlahan.
4.Bila furniture lembab, kadang-kadang timbul bercak putih atau berkabut pada lapisan catnya. Cobalah keringkan furniture tersebut dengan cara seperti atas. Jika setelah kering bercak putih/kabut masih ada, gosoklah dengan kain yang dibasahi terpentin atau larutan ammonia 50% (ammonia : air = 1 : 1). Segera lap lagi hingga kering, kemudian lap lagi dengan wax atau bahan pengkilap mebel. Jika noda tetap ada, terpaksa lapisan cat lama harus dikerok dengan bantuan paint remover, baru kemudian dilakukan pengecatan ulang.
Mungkin kayu di rumah anda, walau terkena air, tidak sampai rusak. Tapi kondisi rumah yang lembab, bias menyebabkan kayu berjamur, karena jamur dapat terus tumbuh jika kelembaban kayulebih dari 20%. Bila kayu sampai berjamur, anda perlu menggunakan bahan antijamur (seperti Propan Fungicidal Wash) untuk menghilangkannya.

Saatnya Ganti Jok Sofa


Membersihkan sofa yang habis terendam banjir bukan main susahnya. Selain noda lumpurnya tak mau hilang, bagian dalam sofa pun tak dijamin kering sempurna. Jika ingin sofa kembali ke wujudny semula, manfaatkan saja jasa reparasi sofa yang kini banyak ditawarkan.
Biasanya bagian yang dipertahankan dari sebuah sofa “rusak” adalah kayu atau pegas (jika ada)yang terpasang di bagian dalam sebagai rangka sofa. Lapisan kain dan busa akan dibuang karena tidak lagi dapat dimafaatkan.
Para penyedia jasa ini menghitung biaya reparasi berdasarkan jumlah dudukan sofa, karena masing-masing set sofa memiliki jumlah dudukan yang berbeda. Biaya akan bervariasi tergantung jenis kain dan model sofa.


Nyalakan Listrik dengan Aman


Salah satu kekhawatiran terbesar saat banjir adalah soal listrik. Sering terjadi saat banjir dating, orang panic dan lupa memutus aliran listrik yang masih tersambung. Padahal air yang menggenangi area tersebut akan menjadi konduktor alias penghantar aliran listrik. Akibatnya sangat berbahaya, listrik bisa menyengat. Setelah air surut pun, orang masih harus super hati-hati memperlakukan listrik. Aliran listrik yang diputus ketika banjir, tidak boleh langsung dinyalakan. Beberapa tip aman menyalakan listrik pasca banjir.




1.Lepaskan semua peralatan listrik dari stop kontak untuk menjaga alat dari kerusakan.
2.Pastikan semua MCB (sikring), baik yang dari PLN maupun yang mengatur listrik ke dalam rumah, dalam keadaan turun (posisi off).
3.Bersihkan dan keringkan semua alat listrik seperti stop kontak dan saklar yang sempat terendam banjir. Caranya , lepaskan alat tersebut dari dinding, lap sampai semua komponennya kering. Balik-balikkan alat untuk melihat apakah masih ada air yang tersimpan di bagian dalammnya. Lepaskan juga fitting lampu, keringkan bagian dalamnya, baru kemudian lampu bias dipasang kembali.
4.Sebaiknya, segera lakukan pemeriksaan instalasi oleh ahli yang mempunyai sertifikat. Langkah ini diperlukan untuk melihat kerusakan yang mungkin terjadi pada system kelistrikan rumah.
5.Setelah semua dianggap aman, naikkan MCB dari PLN (posisi On). Kemudian naikkan MCB lainnya satu per satu. Nyalakan juga lampu satu per satu. Pengecekan ini harus dilakukan satu per satu agar bila ada yang masih tidak menyala, dapat dideteksi dengan tepat dimana kerusakan itu terjadi.
6.Apabila MCB masih tidak bias dinaikkan, hubungi ahli instalasi listrik. Kemungkinan ini karena masih ada kerusakan. KWH meter yang kemasukan air juga dapat menjadi sumber kegagalan ini.
Kasur Pegas Terendam Banjir
Perabot berat tak banyak yang sempat diselamatkan ketika banjir melanda. Barang-barang seperti meja, lemari dan tempat tidur biasanya dipasrahkan terendam banjir. Perabot dari kayu ada kemungkinan dapat diperbaiki finishing-nya agar dapat digunakan kembali. Tetapi kasur pegas atau springbed yang berlapis-lapis butuh penanganan khusus.
Khusus pasca banjir ini, beberapa produsen kasur pegas menawarkan jasa perbaikan gratis kepada pelanggannya. Tanpa melihat merek, tersedia juga jasa perbaikan kasur pegas. Umumnya springbed yang terendam banjir umumnya hanya dapat dipertahankan pegasnya saja. Jika dilengkapi dengan sandaran kepala, yang dipertahankan juga kayu di dalamnya saja. Sedangkan busa, kain, dan lapisan lain tidak bias dipakai lagi.
Pompa Air ikut Macet
Peralatan rumah yang sering rusak saat banjir adalah pompa air. Umumnya masalah yang berkaitan dengan pompa air pasca banjir ada dua macam.
1.Pompa Mati
Masalah yang kerap terjadi ini disebabkan karena saat air mulai menggenang, pompa masih dalam keadaan menyala. Orang sering tidak menyadari air sudah mencapai mesin pompa, apalagi bila rumah pompa letaknya lebih rendah daripada jalan. Jika pompa kemasukan air, akan terjadi korsleting yang membakar kumparan dynamo mesin.
Untuk memperbaikinya, kumparan harus dibongkar. Bagian yang terbakar diganti dan disambung kawat tembaga baru. Untuk jasa pembongkaran dan perbaikan dibituhkan biaya sekitar Rp. 50.000,-. Pada kondisi yang parah, kumparan harus digulung ulang dan dikenakan biaya gulung sekitar Rp. 150.000,-

2.Air dari pompa keruh



Sebenarnya kondisi ini bias disebabkan oleh kondisi air tanahnya yang tercemar limpahan banjir atau karena pompanya kemasukkan Lumpur. Pompa yang mengeluarkan air keruh pasca banjir dapat dibuka dan dibersihkan bagian-bagiannya.

0 komentar: