Penggunaan baja ringan sebagai struktur rangka atap rumah saat ini
sudah banyak digunakan orang dan pengembang perumahan. Tidak hanya
pengembang kelas atas dan menengah, pengembang kelas bawah pun sudah
mulai menggunakan material yang satu ini. alasannya adalah karena harga
kayu yang terus melambung sementara kualitasnya semakin menurun.
Selain pengerjaan baja ringan yang praktis dan tentunya kualitas yang
bisa dipertanggungjawab -kan dibandingkan dengan kayu, masih banyak
kelebihan dan keunggulan lainnya. Tetapi apakah semua itu akan selalu
memberikan hasil yang sempurna? Jawabannya : belum tentu.
Ada faktor X yang dapat mempengaruhi hasil akhir hingga nilainya tidak
mencapai 100% sempurna. Bahkan, dalam kondisi terburuk, rangka baja
ringan ini gagal berfungsi dan membahayakan penghuni rumah. Berikut akan
diuraikan hal-hal yang dapat menurunkan kualitas hasil pengerjaan baja
ringan.
1. Dudukan Rangka Bermasalah
Sedikit banyak dudukan rangka mempengaruhi kinerja atap baja ringan.
Jika dudukan miring, kuat tekan baja ringan tidak akan tersalur
seimbang. Lambat laun, ini akan mempengaruhi kekuatan konstruksi. Jika
terjadi ketidakseimbangan, kemungkinan ambruk sangat besar.
2. Cara Pemasangan Tidak Benar
Karena ini sebuah sistem, jadi pemasangan wajib tepat. Sedikit kesalahan
akan membuat rangka tidak berfungsi. Jika diibaratkan rangka baja ini
seperti sapu lidi. Benda ini tak bisa berdiri sendiri. Pemasangan ini
harus didukung dengan gambar kerja, perhitungan beban, kualitas bahan,
dan dipasang oleh ahlinya.
Pemasangan ini memiliki prosentasi keberhasilan dan kegagalan yang
sangat vital. Jika salah, siap-siap saja atap ambruk. Tak peduli apakah
itu sudah didesain dengan rangka yang benar, dihitung dengan beban atap
yang maksimal, dan memakai bahan berkualitas, lambat laun akan ambruk.
3. Yang Memasang Bukan Ahlinya
Rangka atap baja ringan tidak bisa dipasang oleh sembarang orang. Hanya
orang-orang terlatih (bersertifikat) yang bisa melakukannya. Hal ini
karena struktur rangka baja telah dihitung secara tiga dimensi menjadi
satu kesatuan. Andaikan ada satu saja pemasangan yang tidak tepat akan
melemahkan struktur lainnya.
4. Kualitas Material Rendah
Jangan asal cari murah, tapi pakailah rangka baja ringan yang
berkualitas. Ingat, rangka baja ringan itu posisinya diatas kepala kita.
Jadi, jika Anda membeli rangka dengan kualitas rendah sama saja Anda
menantang bahaya. Jiwa Anda dan keluarga dipertaruhkan?
5. Beban Berlebih Tanpa Rencana
Jika Anda ingin menaruh beban berat seperti lampu gantung, pemanas air,
toren, atau apapun yang akan ditaruh dan berhubungan dengan rangka atap,
sebaiknya direncanakan dari awal. Jika tidak, dikhawatirkan rangka
tidak dapat menahan beban berat dan mengakibatkan atap ambruk.
6. Jorok Saat Pemasangan Genting
Benar jika baja ringan bersifat antikarat. Dengan syarat lapisan
antikaratnya tidak hilang. salah satu yang dapat membuat antikarat
mengelupas adalah pada saat pemasangan genting. Jangan sampai terjadi
banyak benturan antara genting dan baja ringan. Karena sedikit banyak
akan menghilangkan lapisan antikaratnya. Lambat laun, karat ini akan
menurunkan kualitas baja ringan
7. Lokasi Mempengaruhi Kualitas
Lokasi sangat mempengaruhi kualitas baja ringan. Orang yang berada di
daerah gunung cenderung sedikit masalah jika dibandingkan dengan orang
yang memakai baja ringan di daerah pantai. Ini terkait dengan korosi
yang disebabkan air laut. Jika diasumsikan, baja ringan di daerah
pegunungan dapat berumur 20 tahun sedangkan di daerah pantai hanya
bertahan 10 tahun.
8. Bocor yang Lama Ditangani
Musim hujan datang, bocorpun mulai menerjang. Jika memang di rumah Anda
mengalami kebocoran, segera cari sumber bocornya dan tangani. Selain
dapat mengganggu aktivitas di area bawah, bocor juga memberi kontribusi
negatif untuk material yang terkena tetesan bocor. Termasuk rangka baja
ringan, karena akan menyebabkan karat.
(Sumber : Irfan Hidayat/Tabloid Rumah)
0 komentar:
Post a Comment