Saturday, January 23, 2010

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan modus operandi pembobolan ATM yang digunakan adalahskimming data. Lalu bagaimana cara mengantisipasinya?

Yang dimaksud dengan skimming data, yaitu pencurian data nasabah yang tersimpan di dalam kartu dan pencurian atau pengintipan PIN di mesin ATM, melalui kamera yang dipasang oleh pelaku.

Demi mengantisipasi hal ini, BI memberikan saran yang dapat dilakukan nasabah untuk mencegah terjadinya kerugian akibat skimming data tersebut.

Intinya, nasabah diimbau untuk mengganti PIN secara berkala sebagaimana telah diingatkan oleh pihak bank selama ini.

Berikut tips dari BI, seperti dikutip dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan, di Jakarta, Kamis (21/1/2010) ;

1. Melindungi kerahasiaan PIN antara lain
a. Menutup dengan tangan ketika memasukkan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain.
b. tidak terpancing memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan meminta nasabah untuk menyebutkan atau menginput nomor PIN

2. Memperhatikan kondisi fisik ATM dan sekililingnya dan apabila ada hal-hal yang mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.

3. Pada saat bertransaksi menggunakan kartu ATM atau debit pada merchant atau toko yang bekerja sama dengan pihak perbankan, diharapkan nasabah memperhatikan kondisi alat Electronic Data Capture (EDC) pada setiap merchant tersebut.

Bila terdapat alat (device) mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan, nasabah diimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat atau kepada pihak berwajib.

4. Segera blokir kartu ATM bila menemukan kejanggalan transaksi.

5. Cari lokasi ATM yang relatif aman.

6. Jangan mudah percaya dengan bantuan orang lain di sekitar ATM, waspadalah selalu.

Sumber: okezone.com

0 komentar: