Friday, May 02, 2014

Tips dan Cara Mengatur Lemari Pakain Anda : Salah satu kebiasaan kurang baik sobat probee yang kurang bijaksana yang menyebabkan lemari pakaian sobat probee terasa penuh dan tak teratur, adalah karena sobat probee senang menyimpan pakaian-pakaian yang sudah tak terpakai. Meski sobat probee sebenarnya tak membutuhkannya lagi. Terutama bagi sobat probee yang sangat peduli dengan mode, menyimpan berbagai koleksi pakaian kerap menjadi masalah. Selain masalah pemeliharaan, koleksi pakaian-pakaian itu pun membutuhkan cukup banyak tempat.
Namun bila sobat probee ingin agar lemari pakaian tetap rapi dan sobat probee mampu mengelolanya, ada delapan cara yang harus sobat probee perhatikan:

  1.     Bila sobat probee berpikir "pakaian ini masih bagus", artinya sobat probee takut untuk membuang pakaian tersebut. Jadi jangan membuangnya, tapi sumbangkanlah. Carilah badan amal terdekat di mana sobat probee bisa memberikan pakaian yang masih bagus tersebut ke orang lain yang membutuhkan, dibanding hanya menjadi tumpukan tak terpakai yang memenuhi lemari.
  2.     Jika merasa pakaian tersebut "akan digunakan suatu hari nanti", mungkin akibat sobat probee takut menyesal di kemudian hari. Menyimpan barang-barang yang penting memang dapat dipahami, tapi apakah sobat probee akan membutuhkan plastik dan tas kertas bekas belanja di lemari atau kabinet? sobat probee harus mampu memprioritaskan, mana barang yang akan disimpan dan harus disingkirkan.
  3.     Ketika sobat probee merasa "tak ada gunanya membuang waktu dan energi untuk membereskan lemari pakaian," saat itu sobat probee takut kalau usaha sobat probee akan sia-sia. Kerapihan bukanlah sebuah tujuan, tapi kebiasaan - untuk menghemat waktu sobat probee.
  4.     Saat sobat probee tak peduli lagi dengan apa yang tersimpan di lemari, artinya sobat probee tak punya waktu dan kurang memahami cara untuk menyelesaikannya. Yang harus sobat probee lakukan adalah mempersiapkan waktu 18 menit untuk mulai 'menggali' isi lemari, tak perlu langsung merapikannya kembali dalam sehari. Cukup gunakan waktu 18 menit dalam sehari, untuk merapikan dan menimbang-nimbang mana pakaian yang tetap dipertahankan dan mana yang harus sobat probee singkirkan.
  5.     Sebagian pakaian mungkin memiliki 'ikatan emosi' atau kenangan tertentu dengan sobat probee, tapi sebenarnya kenangan itu hanya ada pikiran sobat probee bukan di bendanya. Bila memang tak ingin kehilangan 'kenangan' tersebut, sobat probee bisa mengabadikannya lewat foto sehingga ikatan emosi tersebut tetap sobat probee dapatkan tanpa memenuhi lemari pakaian.
  6.     Kadang sobat probee ragu dan tak yakin kalau lemari sobat probee akan rapi, meski belum mencobanya. Mendapatkan lemari dengan pakaian yang selalu tertumpuk rapi dengan seketika, memang tak akan mungkin. Namun bila sobat probee mau melakukannya secara bertahap, sobat probee pasti akan mampu melihat hasilnya.
  7.     Saat sobat probee yakin kalau semua pakaian itu sangat diperlukan, artinya sobat probee takut kekurangan. Bagi sobat probee, semakin banyak pakaian yang dimiliki semakin baik. Padahal sebaliknya, simpanlah pakaian-pakaian yang memang sobat probee rasa nyaman untuk digunakan.
  8.     Hindari memilih pakaian yang akan di simpan dan yang akan disingkirkan demi kerapihan lemari, layaknya pilihan hidup atau mati.
Pilihan ada di tangan sobat probee dan dapat mengubahnya sewaktu-waktu. Yang penting, sobat probee berpikir realistis mengenai kemampuan daya tampung lemari dengan jumlah pakaian yang sobat probee miliki. Semoga bermanfaat Trimakasih.

0 komentar: